Setelah berbulan – bulan tidak menyentuh air asin….akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba ๐ yeahhhh……
Gorontalo….we are coming ๐
Day 1 : Gorontalo, Pantai Kurunai
Dive trip kali ini diatur oleh teman-teman dari IDS ( Indonesia Dive Safaries ). Beberapa teman berangkat dari Jakarta dan kami sebagian dari Makassar. Total peserta dive sekitar 13 orang.Kami semua berangkat dengan pesawat pagi, agar sampai di Gorontalo kami bisa langsung 2x dive.
Hampir semua maskapai besar sudah mendarat di Gorontalo dan pagi ini kami memakai pesawat Citilink. Salah satu benefit yang ditawarkan Citilink bagi kami para divers adalah free bagasi sampai 20 kg untuk alat – alat olahraga, termasuk alat diving. Jadi kami dapat bagasi 20 kg umum + 20 kg alat olah raga. Lumayan banget….apalagi 1 set alat diving beratnya bisa sampai 15 kg. Selain maskapai Citilink dan Garuda yang free 20 kg alat olah raga, Sriwijaya juga sudah mulai memberlakukan free bagasi untuk alat olah raga meskipun cuma 10 kg, tetapi ini juga tetap kabar baik bagi kami pencinta dunia bawah laut.
Sekitar jam 10 pagi pesawat kami pun mendarat di Bandara Djalaluddin Gorontalo. Tapi ternyata ada sedikit drama diawal trip kami ๐ perjalanan tidak semulus yang kami bayangkan. Salah satu teman kehilangan bagasi yang isinya alat diving. Ditunggu sampai bagasi terakhir, ternyata tas yang ditunggu – tunggu tidak muncul juga. Bagi kami divers….kehilangan alat diving….seperti kehilangan nyawa ๐ karena trip kami ini trip diving, bukan sekedar jalan – jalan biasa. Setelah proses pengecekan yang cukup panjang, ternyata bagasinya ditemukan lagi jalan – jalan ke Jayapura hahahah ๐ dan pihak maskapai pun bertanggung jawab untuk mengusahakan bagasi tiba hari ini juga dan langsung akan diantar ke hotel kami di Gorontalo.
Hari makin siang dan perut lapar banget….perjalanan dari Bandara Djalaluddin yang terletak di Kabupaten Gorontalo ke kota Gorontalo cukup jauh, membutuhkan waktu 1 jam perjalanan. Sampai di kota Gorontalo, kami langsung menuju kantor operator diving Gorontalo “SaDiS” (Salvador Diving Support) disana kami makan siang nasi kuning khas Gorontalo yang eannnnaaaakkkkkkk pake banget ๐ setelah kenyang kami langsung mengeluarkan alat – alat dive kami untuk persiapan dive 1 yang sering disebut Check Dive dan bagi teman – teman yang tidak bawa alat dive dapat menyewa kepada pihak SaDiS. Rencana hari 1 ini kami 2x dive, tetapi karena hari sudah menjelang sore, jadi diputuskan hanya 1x dive saja dan besok kami dive 4x, lusa 2x dive, sehingga totalnya 7x dive.
Setting alat selesai, kami menuju hotel tempat kami menginap, yaitu Hotel Amaris Gorontalo, btw lokasi hotel ini bagus banget karena berseberangan dengan Mall Gorontalo…hahaha ๐ gak hanya main di air, bisa main di mall juga. Check-in kamar, taruh barang, ganti baju, kemudian kami turun ke lobby hotel dan langsung menuju lokasi Check Dive di Pantai Kurunai.



Jumlah kami cukup banyak….jadi kami terbagi dalam 3 grup penyelam, tujuan utamanya pastinya untuk keselamatan kami semua. Check Dive ini sangat penting selain untuk membiasakan diri dengan area penyelaman, juga para dive guide dapat menilai kemampuan menyelam dari masing – masing diver. Untuk diving spot di pantai Kurunai, kami turun lewat dermaga dan karena sudah sore, cukup terasa juga arusnya dan ketika turun kami melihat aneka ragam karang dan juga Salvador Dali Sponge, yang hanya dapat ditemui di Gorontalo. Untuk penyelam pemula atau penyelam dengan lisensi Open Water, Gorontalo cukup aman karena arus yang cukup tenang selama penyelaman, selain itu juga Gorontalo adalah tempat yang cocok untuk belajar Wide Angle photography.

Diving selesai…waktunya makan malam ๐ Kami makan di RM Mawar Sharon, lokasinya sangat dekat dengan hotel, hanya berjalan kaki sekitar 5 menit dan menu utamanya adalah ayam.


Day 2 : Japanese Cargo Wreck / Tg Kerbau / Jin Cave / Honey Comb
Ahhhhh…..akhirnya benar – benar terasa sudah tiba di Gorontalo. Pagi ini kami bangun dengan semangat sekali….kami janjian akan kumpul di lobby hotel jam 6.30. Untuk hari ke-2 ini kami akan meng-eksplor 4 lokasi dive. Kami akan naik kapal boat dari pelabuhan Gorontalo. Ada banyak lokasi spot dive di Gorontalo, dengan keterbatasan waktu 4 hari, tidak mungkin kami dapat mendatangi semuanya. Tapi kami sungguh bersyukur bisa melihat lokasi – lokasi diving terbaik yang luar biasa.

Lokasi dive 1 yang kami tuju adalah Japanese Cargo Wreck . Lokasinya pun sangat dekat dengan pelabuhan ferry Gorontalo yang merupakan tempat bangkai kapal kargo Jepang sepanjang 50 meter tenggelam pada tahun 1942. Penyelaman disini merupakan penyelaman dalam, karena titik terdangkalnya, yaitu bagian propelernya di kedalaman 29 m. Yup, kapal kargo ini dalam posisi benar โ benar terbalik. Setelah berfoto di propeller, group leader ( sekaligus instruktur ) kami memberi tanda untuk mengikuti dia menyelam perlahan naik ke atas.

Setelah itu kami menuju lokasi ke-2 yaitu Tanjung Kerbau dimana keanekaragaman biota lautnya sangat variatif. Terumbu karangnya masih bagus dan kontur dive disini adalah wall. Tingkat kejernihan ketika kami menyelam sangatlah bagus. Jarak pandang sekitar 15 โ 20 m. Dan sering kita temui berbagai jenis dan ukuran Salvadore Dali Sponge yang memang menjadi obyek utama di penyelaman di Gorontalo. Di akhir penyelaman, kami sempat menemukan gua kecil dimana tembus dari kedalaman 3 m menuju ke 15 m.
Lokasi ke-3 yaitu Jinn Cave yang merupakan tempat tebing karang terbelah membentuk sebuah gua raksasa yang misterius. Letaknya tidak terlalu jauh dari Tanjung Kerbau, hanya sekitar setengah jam kurang perjalanan dari Tanjung Kerbau. Sama seperti Tanjung Kerbau, dive site ini berupa wall. Jinn Cave sendiri mendapatkan namanya dari sebuah bentukan celah batu yang seperti gua. Jarak pandang juga sangat bagus, 15 โ 20 m.
Lokasi ke-4 yaitu Honey Comb yang juga dipenuhi dengan karang yang padat, selain itu juga terlihat beberapa cave kecil dan pastinya tidak ketinggalan Salvador Dali Sponge.
Diving hari ini luar biasa….menguras energi, tapi membuat hati bahagia ๐ apalagi bersama orang – orang luar biasa.
Day 3 : Tanjung Putih / Tanjung Pasir
Last day from our dive trip….kalo liburan kog cepat ya waktu ๐
Hari ini kami menuju pantai Biluhu, disana ada 2 spot dive yang akan kami eksplor yaitu Tanjung Putih & Tanjung Pasir. Disini juga wall dive. Well….. mostly dive site di Gorontalo adalah wall dive.

Secara keseluruhan, pemandangan bawah air dan permukaan di Gorontalo sangat indah. Khusus untuk pemandangan bawah air, meskipun koralnya indah akan tetapi sedikit membosankan ๐ karena hampir semua dive site di sini mempunyai tipikal yang sama, yaitu wall. Selain itu, tidak ada ikan โ ikan besar seperti schooling jack fish, napoleon, barracuda dll yang bisa menambah highlight suatu titik penyelaman. Akan tetapi, highlight yang utama dari penyelaman bawah air di Gorontalo adalah Salvadore Dali Sponge berbagai bentuk, dari berbentu rose /bunga sampai berbentuk hiu. Tingkat kejernihan air laut disini pun juga sangat baik, berkisar 20 โ 30 m tergantung dari cuaca. Tidak akan menyesal untuk pergi menyelam di Gorontalo. Sebenarnya ada satu lagi tambahan daya tarik Gorontalo yaitu kehadiran Whale Shark atau Hiu Paus, tetapi ketika kami disana….mereka sudah tidak ada alias ber-imigrasi. Semoga next ya bisa ketemu kawanan Whale Shark di Gorontalo. Satu lagi yang rekomendasi yaitu Nasi Kuning Gorontalo ( ini benar – benar enakkkk……sampai bungkus bawa pulang ke Makassar ๐ ) lokasinya di tempat potong Biawu (RM Nasi Kuning Sop Kikil )

Thx for IDS ( Indonesia Dive Safaries ), Think ( Dive Master IDS ) and operator diving Gorontalo “SaDiS” ( Salvador Diving Support) for amazing trip ๐
gorontalooooo ๐
Yessss…..Gorontalo keren….